WISATA SPIRITUAL KABUPATEN BLORA PUNCAK BUKIT BATU TAPAAN JANJANG

WISATA SPIRITUAL KABUPATEN BLORA PUNCAK BUKIT BATU TAPAAN JANJANG

Wisata spiritual punya kans tersendiri. Kunjungilah objek wisata spiritual Kabupaten Blora, satu saja, maka Anda akan rasakan sensasinya. Indah memanjakan mata. Membuat pikiran fresh dan segar lagi. Semilir angin sejuk merasuk sukma. Tak terkecuali di Tapaan Janjang Kecamatan Jiken Kabupaten Blora. Anda akan rasakan hal sama.
Puncak bukit batu tapaan Janjang terletak di Desa Janjang Kecamatan Jiken Kabupaten Blora Provinsi Jawa Tengah. Tidak sampai 1 jam perjalanan dari Cepu lewat Jalan Giyanti. Tidak sampai 1 jam dari Blora lewat Cabak. 1 setengah jam dari Bojonegoro lewat Malo. 2 jam dari Tuban lewat Senori, dan hamper 2 jam dari Ngawi lewat Padangan. Infra struktur menuju Tapaan sudah relatif mulus. Tak terasa nggronjal bila pakai pajero atau motor trail.
Tapaan Janjang dibangun di atas pondasi batuan yang terbentuk dari sedimentasi dasar laut jutaan tahun lampau. Lempengan batu sedimen laut puluhan ton dari sisi selatan Tapaan diangkat melewati tebing setinggi belasan meter ke puncak tebing. Pada puncak tebing sisi barat diletakkan lempeng-lempeng batu sebagai tempat sembahyang berjamaah harian untuk beberapa orang.
Tapaan janjang sebelumnya adalah sebuah musholla kecil dari kayu jati, sederhana namun sangat wangun dan kokoh. Hanya berdinding papan jati setengah badan. Beratap genting tanah merah, beralaskan lempeng batu. Berhalaman sangat luas cukup longgar untuk duduk bersila 800 orang laki-laki. Dapat digunakan sebagai tempat upacara keagamaan maupun latihan pencak silat atau kanuragan.
Didirikan pada masa Pemerintahan Jipang era Pangeran Puger. Pendirinya adalah Eyang Pangeran Jati Kusuma dan Eyang Pangeran Jatiswara. Di tempat inilah kedua eyang mendapatkan pengalaman spiritual luar biasa, hingga akhirnye memilih menetap di Janjang daripada kembali ke Jipang. Padahal jarak udara antara obyek wisata spiritual Tapaan Janjang hingga Jipang Panolan hanya 23 kilometer saja.
Eyang Pangeran Jati Kusuma memelihara macan loreng hitam putih. Sedangkan Eyang Jatiswara memelihara seekor ular sanca kembang hitam putih pula. Bila beruntung, Anda akan mendengar dengkuran macan atau melihat anakan ular sanca yang malu-malu. Juru Kunci resmi obyek wisata spiritual Tapaan Janjang Kabupaten Blora menyatakan bahwa kedua hewan peliharaan ini tidak berbahaya. Bagaimana? Tertarik?
Pada tempat imam Tapaan Janjang Kabupaten Blora terdapat lempeng batu 'dekok' membentuk bekas sujud. Agaknya sebelum mencapai tingkat spiritual tertinggi, kedua Eyang Pangeran ini sering beradu warid. Hingga cara sholatpun dibuat sebagai media adu kesaktian. Ketika Eyang Jati Kusuma mengimami sholat, bersujud hingga membekas di batu imaman. Begitu pula ketika Eyang Jatiswara giliran menjadi imam memberikan bekas sujud yang lebih dalam lagi. Hingga akhirnya keduanya menemukan pencerahan bahwa kesaktian bukanlah pencapaian spiritual tertinggi bagi manusia. Makin menarik ya?
Selain menawarkan kisah spiritual terbaik, obyek Wisata Tapaan Janjang Kabupaten Blora juga menawarkan lukisan pemandangan yang indah. Menawarkan imajinasi tak terbatas tentang strategi militer masa lampau. Dan menyisakan teka-teki tak berkesudahan. Bagaimana cara nenek moyang memindahkan batu-batu puluhan ton dari dasar tebing setinggi belasan meter hingga mencapai puncak tebing tapaan?
Untuk melihat video lengkap silahkan klik WISATA SPIRITUAL KABUPATEN BLORA PUNCAK BUKIT BATU TAPAAN JANJANG

Diceritakan oleh : Heri ireng